wonokromo bersih endah damai

DAM Jagir WONOKROMO

Saat ini, Wonokromo telah berbeda. Wonokromo akan menjadi legenda dalam dinamika peradaban kota Surabaya. Bagi masyarakat Surabaya, Wonokromo memiliki sejarah - psikologi makna dan karakter monumental perkotaan sosial budaya. Wonokromo dan Sawunggaling adalah pembangunan Centrum dari "tempo doeloe Surabaya" metropolitan '(Surabaya di masa lalu) bertindak. Song "... Semanggi Suroboyo ... Lontong Balap Wonokromo ..." menjadi himne melambangkan keabadian bagaimana pentingnya bagi orang Wonokromo Suroboyo. Tapi, apa yang terjadi di kosmos Wonokromo?
Di Wonokromo, merupakan tempat tinggal berbagai elemen khas Surabaya publik. Wonokromo wajah, sekarang Kebun Binatang Surabaya (KBS), Joyoboyo Terminal, Wonokromo Pasar, Jagir Dam, dan stasiun Kereta Api (KA) Wonokromo.
Jagir Dam Building seharusnya dijadikan sebagai aset wisata, yang dapat memberikan bursa saham negara. Nilai historis bendungan ini dapat dipromosikan kepada wisatawan domestik dan juga negara-negara asing terutama Belanda yang memiliki hubungan di masa lalu. Padahal, para wisatawan (terutama dari Belanda) yang berkunjung ke Surabaya bertanya-tanya untuk menampilkan semua bendungan di Surabaya, meliputi Jagir Dam. Apakah Pemerintah Kota Organizer Surabaya (Pemkot) telah begitu sibuk? Jadi mereka tidak punya waktu lagi untuk membuat potensi di Jagir?
Upaya yang membentuk Wonokromo membawa implikasi kelanjutan dalam bentuk menyapu Kali Wonokromo dan Kalimas secara total. Jagir Dam dapat dijadikan tonggak awal wisata air dari daerah Surabaya Selatan. Air pariwisata tentu saja menuntut penghormatan perahu dan bersih dan kondusif bagi wisatawan di samping aliran sungai.
Dari Dam Jagir wisatawan dijanjikan dapat trace ("transparansi") aliran sungai di wilayah timur: Jagir Wonokromo, Panjang Jiwo, Kedung Baruk, Wonorejo Rungkut, Wonorejo Tambak, sampai dengan Selat Madura. Untuk barat, wisatawan dapat melacak Pulo Wonokromo, Gunungsari, Karah, datang dengan Karang Pilang Barat. Untuk sisi utara, wisatawan dapat menjelajahi Ngagel, Dinoyo, Keputran, Kayun, Ketabang, Peneleh, Jembatan Merah, dan berakhir di Tanjung Perak (Selat Madura).
Ketika hal-hal menjadi benar? Surabaya benar-benar produktif seperti Paris yang kota Sungai Seine (Croisiere sur Seine lantanum) yang mempesona, dan Surabaya tentu saja memiliki itu. Tapi, mengapa hal itu dibuat sebagai sampah dari Taman Wisata? Siapa yang salah? Kita semua adalah orang-orang Surabaya yang memikul dosa ekologi ini. 


from :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenai Saya

Foto saya
Nama ku Jenny ,aku lahir di Surabaya .Saat ini aku sekolah di SMPN 1 Jetis.Ok
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.